Halitosis


A. Pengertian bau mulut
Bau mulut (halitosis) merupakan keadaan dimana mulut mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bau mulut ini banyak cara terjadinya salah satunya yaitu karena kita makan dan tidak menggosok gigi, berpuasa, stress, dan sariawan atau bisa juga karena gigi berlubang. Selain itu juga kebersihan mulut yang sangat kurang sempurna kaarena menyikat gigi hanya sekitar 40 detik, menurut literature diperlukan sedikitnya 3 menit untuk menggosok gigi dan membersihkan dari semua bakteri merugikan yang berperan dalam mulut kita. Nama bakteri tersebut adalah streptococcus mutan yang juga bisa mengakibatkan gigi berlubang. Dan kebanyakan adik-adik termasuk orang dewasa tidak mengetahui cara menyikat gigi yang benar sehingga bakteri tetap melekan pada gigi dan terjadilah bau mulut.

B. Penyebab bau mulut
Bau mulut ada yang bersifat fisiologis (wajar) dan patologis (tidak wajar). Yang bersifat fisiologis tidak membutuhkan perawatan khusus. Contohnya adalah morning breath, yaitu bau nafas pada saat bangun pagi. Bau nafas pada kondisi ini disebabkan tidak aktifnya otot-otot dirongga mulut dan berkurangnya aliran saliva (air ludah) ketika tidur. Hal ini dapat diatasi hanya dengan mengunyah, berkumur atau menyikat gigi. Sedangkan pada bau mulut yang bersifat patologis ada faktor penyebab timbulnya bau mulut yang harus diatasi  secara khusus agar bau mulut ini hilang.
a.            Halitosis yang disebabkan faktor lokal yang bersifat patologis:
-          Gigi berlubang yang meluas
-          Gingivitis (peradangan pada gusi)
-          Kalkulus (karang gigi)
-          Pemakaian gigi tiruan yang kotor
b.            Halitosis yang disebabkan faktor sistemik yang bersifat patologis:
-          Diabetes melitus yang tidak terkontrol
-          Gagal ginjal kronik atau payah ginjal nafas berbau ureum atau omoniak
-          Payah hati atau sorosis hepatic, nafas berbau amis, bau amis ini menyerupai bau mayat yang masih baru
c.            Hlitosis yang disebabkan karena xerostomia (mulut kering):
-          Pernafasan melalui mulut
-          Perokok berat
-          Menopause
-          Proses menua
-          Dehidrasi
-          Gangguan emosi
-          Radio terapi pada daerah kepala dan leher
-          Obat-obatan
d.            Halitosis yang disebabkan faktor lain:
-          Memakan bawang merah dan bawang putih yang berlebihan
-          Makan daging yang berlebih
-          Memakan pete dan jengkol
-          Meminum alkohol secara berlebihan
Bila peyebab bau mulut adalah faktor sistemik, maka penderita kedokteran umum, akan tetapi bila penyebabnya merupakan faktor lokal atau dalam mulut, maka hal ini merupakan tugas dokter gigi untuk mencari dan menghilangkan faktor penyebabnya. Kemuadian memotivasi pasien untuk memelihara kesehatan dan kebrsihan mulutnya. Contoh jika seseorang itu mengalami bau mulut dan ia memiliki gigi berlubang maka kemungkinan besar hal tersebut yang menjadi faktor penyebab timbulnya timbulnya bau mulut.
C. Pencegahan bau mulut
Ada beberapa hal yang disarankan untuk mencegah terjadinya bau mulut:
1.      Menggosok gigi dengan benar minimal 2x sehari.
2.      Membersihkan karang gigi 6 bulan sekali.
3.      Menghindari kebiasaan buruk seperti menggigit kuku, menghisap jari, menggigit bibir atau semua hal dan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.
4.      Menggunakan dental floss/benang gigi untuk membersihkan celah gigi.
5.      Menggunakan obat kumur antiseptik, sebaiknya hindari yang mengandung alkohol.

Selain itu, diet sehat juga dapat membantu mengurangi keluhan bau mulut. Konsumsi makanan yang berserat dan konsumsi banyak air putih dapat membantu membersihkan lidah dan rongga mulut.